Vokal Turunan Aksara Thailand



    Setelah kita mempelajari vokal yang ada aksara Thailand pada materi Vokal Part 1Vokal Part 2, dan Vokal Part 3 maka kali ini kalian perlu menyiapkan diri kembali dan menarik nafas dalam-dalam karna ini adalah babak final kita mempelajari vokal. Vokal dalam aksara thailand tidak hanya sekedar yang tertulis saja seperti อา  (aa), อี (ini), เฮีย (ia), dan อู (u). Ada juga yang namanya vokal turunan. Nah, apa sih vokal turunan itu? Jadi vokal turunan adalah ketika suatu konsonan menghasilkan suatu vokal/bunyi untuk membaca konsonan tersebut, meskipun tidak ada tanda vokal yang ditulis.
Ada beberapa pattern atau kondisi dimana kalian membaca vokal turunan:

1. Konsonan+Konsonan
Ketika ada konsonan bertemu dengan konsonan lain dan tidak memiliki tanda vokal apapun, maka konsonan yang pertama mendapat vokal turunan O pendek (vokal O seperti pada kata "Oreo"), contoh:
ผม walaupun hanya terdiri dari konsonan ผ (ph) dan ม (m) namun kata ini bukan dibaca "phm", melainkan dibaca "phom"
หก walaupun hanya terdiri dari konsonan ห (h) dan ก (g) namun kata ini bukan dibaca "hk", melainkan dibaca "hok"
ลบ bukan dibaca "lb", tapi dibaca "lob"
นม bukan dibaca "nm", tapi dibaca "nom".

Note: ingat yaa, vokal o yang ada pada vokal turunan ini dibaca O seperti pada kata "Oreo", bukan dibaca O seperti pada kata "Opor".

2. Konsonan+Konsonan+ Vokal A (panjang ataupun pendek)
Ketika ada konsonan bertemu dengan konsonan lain yang bervokal A, maka huruf konsonan yang pertama akan mendapat vokal turunan A pendek,contoh:
มหา bukan dibaca "mhaa", tapi dibaca "mahaa". Konsonan pertama yang awalnya tidak bervokal secara otomatis dibaca vokal A pendek.
ชนะ bukan dibaca "cna", tapi dibaca "cana".
ตลาด bukan dibaca "tlaad", tapi dibaca "talaad"

3. Konsonan+Konsonan+ Vokal O apapun (panjang ataupun pendek)
Apabila konsonan bertemu konsonan lain yang bervokal O, maka huruf konsonan yang pertama akan mendapat vokal turunan A pendek,contoh:
ตลอด bukan dibaca "tlood", tapi dibaca "talood". Konsonan pertama (yaitu ต) yang awalnya tidak bervokal secara otomatis dibaca vokal A pendek.


4. Konsonan+Konsonan+ Vokal U (panjang ataupunpendek)
Apabila konsonan bertemu dengan konsonan lain yang memiliki vokal U,maka konsonan yang pertama akan mendapat vokal turunan A pendek, contoh:
สนุก bukan dibaca "Snuk", tapi dibaca "Sanuk"
ขนุน bukan dibaca "Khnun", tapi dibaca "Khanun"

5. Konsonan+Konsonan+ Vokal i (panjang ataupun pendek)
Apabila ada konsonan bertemu dengan konsonan lain yang bervokal i, maka huruf konsonan yang pertama akan mendapat vokal turunan A pendek, contoh:
ชนิด bukan dibaca "chnid", tapi dibaca "chanid"
นบี bukan dibaca "nbii", tapi dibaca "nabii"


6. Konsonan+Konsonan+ Vokal E apapun (panjang atau pendek)
Apabila ada konsonan bertemu dengan konsonan lain yang bervokal E, maka huruf konsonan yang pertama akan mendapat vokal turunan A pendek, contoh:
แสดง bukan dibaca "sdaeng", tapi dibaca "sadaeng"
เสมอ bukan dibaca "smeu", tapi dibaca "sameu"

7. Konsonan+Konsonan+Konsonan
Apabila ada 3 konsonan secara berurutan dan ketiganya tidak memiliki vokal, maka konsonan pertama mendapat vokal A pendek, dan Konsonan kedua mendapat vokal turunan O (oreo) pendek. Contoh:
นนน => Dibaca "Nanon", bukan dibaca " nnn"

Penting!
Inti dari penjelasan pada point 2 sampai point 6 adalah huruf konsonan yang pertama secara otomatis mendapat vokal turunan A pendek. Patern/pola nya sama.

    Karena ini adalah materi terakhir kita dalam mempelajari vokal, maka apabila kalian ada yang masih belum faham maka ulangilah membaca materi ini dan materi vokal sebelum-sebelumnya. Jangan lupa perbanyaklah berlatih membaca dan menulis agar menjadi lebih lancar. Konsep diatas sudah disusun sedemikian rupa agar kalian tidak terlalu memusingkan dari masing masing pattern. Selamat berjuang!!

Komentar